Museum Satwa
Satu lagi alternatif bagi anda yang ingin berakhir minggu atau “weekend” di Kota Batu. Setelah beberapa tahun yang lalu muncul Jawa Timur Park, dan akhir
tahun 2008 muncul BNS (Batu Night Spectacular), maka di awal tahun 2010
muncul satu obyek wisata baru yaitu Batu Secret Zoo atau lebih sering
disebut dengan Jatim Park-2 yang dimulai dengan dibukanya Museum Satwa.
Kesan
pertama begitu melihat wujud fisik gedung Museum Satwa, langsung
mengingatkan kita pada Kuil Parthenon di zaman Yunani kuno yang dibangun
untuk Dewi Athena, Dewi pelindung Kota Athena pada abad ke-5 SM. Gedung
ini bergaya Eropa kuno dengan pilar-pilar penyangga yang besar dan
kokoh. Di kiri kanan gedung terdapat dua patung gajah dengan ukuran
cukup besar yang seakan-akan menjadi penjaga menuju pintu masuk Museum
ini.
Memasuki ruang Museum ini, kita akan
disambut oleh sebuah sangkar burung raksasa dengan tinggi 10 meter dan
berdiameter 5 meter yang di dalamnya dihiasi dengan bunga-bunga imitasi
yang indah serta beberapa burung yang diawetkan. Juga disediakan sebuah
tempat duduk yang didesain dengan nuansa romantis yang memang disediakan
bagi pengunjung yang ingin berpose berdua dengan orang yang dikasihi.
Melangkah lebih ke dalam lagi, sebuah
replika fosil Stegosaurus dan Tyranosaurus atau lebih sering disebut
dengan T-REX yang terbuat dari serat fiberglass segera terpampang di
depan kita dengan background langit biru di atasnya. Di ruangan
ini suasana “belajar” sudah mulai terasa, terbukti dari nama tiap hewan
replika yang dilengkapi dengan bahasa latin sebagai bahasa ilmiah dalam
bidang ilmu biologi.
Memasuki area diorama, suasana menjadi
temaram, tidak ada sinar matahari yang diizinkan masuk. Sumber cahaya
hanya dari lampu-lampu temaram di atap lorong dan dari cahaya yang
memancar dari tiap bilik kaca yang tata lampunya ditata dengan baik
hingga menimbulkan kesan dramatis dan sangat menarik.
Lorong-lorong ini cukup panjang dan
luas, bilik-bilik kaca diorama berjajar di kiri kanannya. Begitu bagus
tatanan dari tiap bilik ini sehingga berkesan seolah-olah hewan-hewan
ini benar-benar hidup. Menelusuri Museum Satwa, memang terasa berada
dalam dunia satwa. Semua koleksi diawetkan dan ditempatkan di dalam
bilik kaca. Latar belakangnya berupa lukisan pemandangan seperti di
habitat aslinya, ditambah berbagai tumbuhan. Di dalamnya dipamerkan
berbagai macam jenis hewan langka dari beberapa belahan dunia.
Selain dari hewan terkecil berbentuk
serangga, beraneka macam jenis burung dan mamalia darat serta laut ikut
menghiasi nuansa museum yang dirancang bak habitat asli binatang
tersebut. Di area insektarium, tiap serangga yang dipajang juga ditata
dengan bagus dan dengan tata lampu yang meskipun temaram tetapi cukup
untuk memberi cahaya pada setiap etalase serangga yang dijajar lengkap
dengan informasi nama, habitat aslinya, dan juga nama ilmiahnya.
Secara keseluruhan, Museum Satwa dibagi dalam beberapa obyek yaitu :
Diorama Satwa
Ada lebih kurang 84 diorama satwa dari
berbagai penjuru dunia, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Diorama ini memberi gambaran yang seakan-akan nyata tentang kehidupan
satwa di habitatnya di alam liar dengan menggunakan hewan awetan murni.
Hewan-hewan omnivora dan carnivora seperti serigala, harimau, singa
gurun serta kucing liar Amerika tidak ketinggalan menghiasi diorama
museum ini. Ada juga Jaguar dari Afrika, Harimau Pemburu, Antelope,
sejenis kijang dari Afrika. Harimau Tutul, Babi Hutan dan berbagai jenis
satwa dari dalam negeri.
Insektarium
yang berisi kurang lebih 5000 jenis serangga yang didapatkan dari
berbagai tempat seperti Peru, Papua Nugini, Kolumbia, Malaysia,
Thailand, dan bahkan dari Pulau Madagaskar di pantai timur Afrika, tak
ketinggalan juga dari hutan Indonesia. Koleksi jenis serangga ini sangat
bervariatif dan langka. Saat memasuki rumah serangga, kita tidak hanya
akan melihat ribuan jenis kupu-kupu, kumbang, belalang, serta ratusan
jenis lebah, tetapi juga ada ngengat pemakan biji, serta sejenis ngengat
pohon. Di area ini pula para pengunjung dapat melihat dari dekat
serangga yang ada dengan menggunakan kaca pembesar yang disediakan oleh
pihak museum.
Diorama Ikan
Pengunjung juga bisa menikmati “fish diorama”
berupa diorama kehidupan bawah air. Baik kehidupan di air tawar seperti
sungai, danau maupun rawa, juga di air laut di beberapa kedalaman yang
berbeda-beda. Semuanya dibuat dengan bahan fiberglass. Di sini
pengunjung seperti dibawa di kedalaman air dan melihat langsung ikan di
habitatnya.
Diorama Pemandangan Alam
Tak
ketinggalan, terdapat diorama pemandangan alam dari berbagai tempat yang
berbeda di berbagai belahan benua. Seperti diorama pemandangan alam
yang berbatu, bersalju, hutan yang sedang terbakar dan lain-lain.
Koleksi Fosil
Sajian lain yang cukup menarik adalah koleksi fosil. Fosil yang dipamerkan di sini adalah fosil tiruan dari bahan fiberglass.
Fosil-fosil ini akan memberi pengetahuan kepada pengunjung bagaimana
bentuk fosil itu dan bagaimana para ahli satwa purbakala merekonstruksi
gambaran satwa yang hidup di masa jutaan tahun yang lalu.
Teater
Museum Satwa juga dilengkapi fasilitas Teater,
menyajikan film-film tentang satwa dan kehidupannya di alam liar,
ditambah dengan simulasi anatomi satwa agar pengunjung bisa mengetahui
seluk-beluk satwa dengan lebih baik. Jika masih kurang puas dengan
penjelasan tentang satwa, para “guide” siap memandu wisatawan untuk menerangkan dan memberi informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung.
Capek
setelah berjalan-jalan mengitari seluruh isi Museum? Tidak usah
khawatir, karena pihak Museum sudah menyediakan sebuah Kafe dengan
desain ala pedesaan dan cahaya temaram serta dilengkapi dengan fasilitas
“Hot-Spot”.
Tiket masuk seharga Rp 40.000,- di hari
biasa dan Rp 50.000,- di hari Sabtu dan Minggu, bukanlah harga yang
terlalu mahal mengingat semua fasilitas yang disediakan dalam museum ini
benar-benar mampu menambah wawasan kita dalam bidang zoologi. Tiket ini
berbentuk kertas panjang yang nantinya diikatkan seperti gelang pada
pergelangan tangan pengunjung dan harus dikenakan selama berada dalam
area Museum Satwa. Museum yang diresmikan pada tanggal 27 Desember 2009
ini sungguh sangat layak untuk dijadikan tempat belajar sambil
berekreasi. “Selamat Berkunjung”
Lokasi :
Jl. Raya Oro-Oro Ombo 9, Kota Batu
Jl. Raya Oro-Oro Ombo 9, Kota Batu
Buka :
setiap hari pkl. 10.00 – 18.00
setiap hari pkl. 10.00 – 18.00
Tarif masuk :
Senin – Kamis Rp 55.000,- per orang
Jumat – Minggu Rp 75.000,- per orang
(untuk Museum Satwa & Batu Secret Zoo)
Senin – Kamis Rp 55.000,- per orang
Jumat – Minggu Rp 75.000,- per orang
(untuk Museum Satwa & Batu Secret Zoo)
Fasilitas :
-
Tempat parkir yang nyaman dan aman berada di lahan seluas 2 ha.
-
Bangunan Indoor yang dibangun di atas lahan kurang lebih 1 Ha dari 15 ha area Jawa Timur Park
-
Menyajikan ratusan diorama satwa dari berbagai penjuru dunia, yang divisualisasikan sesuai dengan habitatnya.
-
Insektarium yang berisi ribuan jenis serangga dari berbagai negara di belahan dunia.
-
Pengetahuan satwa yang disajikan melalui keterangan-keterangan yang berada di setiap diorama, baik dari jenis satwa, kebiasaan satwa dan juga asal satwa tersebut.
-
Khasanah pengetahuan fauna sebagai tempat dan pembelajaran melalui kuis dan tebak-tebakan tentang satwa.
-
Guide yang profesional.
-
Fasilitas umum toilet dan musholla yang bersih dan nyaman.
-
Tempat istirahat yang terletak di warung dengan desain pedesaan.
-
Fasilitas hot spot di khasanah pengetahuan fauna dan warung desa.
***
Источник: http://pesonamalangraya.com/?p=346
Источник: http://pesonamalangraya.com/?p=346
1 comments:
Bagus memang museum satwa.
Friday, January 22, 2016Sewa Mobil Avanza di Batu Malang
Post a Comment