Tuesday, January 24, 2012

Rayakan Imlek dalam Kesederhanaan Malang

Hari raya Imlek diperingati warga Malang secara sederhana di Klenteng Eng An Kiong Kota Lama Malang. Para penganut tridharma yakni umat Konghucu, Tao dan Buddhayana berdoa di klenteng tertua di Kota Malang ini. Ratusan umat ketiga agama China kuno ini nampak khusuk berdoa.

"Sembahyang imlek dilakukan selama sepekan hingga 30 Januari," kata Kepala Bidang Agama Yayasan Tri Dharma Eng An Kiong, Bonsu Anton Triono. Sedangkan puncak tahun baru Imlek ditutup dengan ritual cap go meh. Tahun baru Imlek 2563, shio Naga Air yang dimaknai membawa berkah.

"Naga simbol keperkasaan, tak ada masalah serius," katanya. Sementara, pembagian angpao yang lazim dilakukan saat tahun baru Imlek juga tak banyak terlihat. Hanya beberapa jemaat yang membagikan uang kepada umat usai sembahyang. Berbeda dengan tahu lalu, banyak jemaat yang membagikan angpao sebagai simbol kesuksesan.

Sementara, di klenteng Eng An Kiong juga tak ada atraksi budaya yang sering dipertujukkan menjelang tahun baru Imlek. Justru, pertujukan seni tradisi etnis Thionghoa hadir di sejumlah pusat perbelanjaan. "Barongsai dialihkan ke Malang Town Square (Matos)," kata satuan pengamanan Klenteng, Siswantoro.

Atraksi barongsai dipindah ke Matos untuk mencegah kemacetan di depan Klenteng jalan Marthadinata nomor 1 Kota Malang. Pada tahun lalu, ruas jalan depan Klenteng dipadati penduduk selama pertunjukkan Barongsai berlangsung.

Sumber: tempo.co

0 comments:

Post a Comment