Wisata Pulau Sempu & Segara Anakan
Sehingga agar perjalanan aman, Malang Post memilih mendarat di Teluk
Semut sisi utara Pulau Sempu. Dari Teluk Semut, masih harus menempuh
perjalanan by foot (jalan kaki) sekitar satu jam. Kalau bertemu nelayan
yang “cukup gila” sebenarnya bisa saja minta mendarat di Long Beach.
“Saya nggak berani, ombaknya masih besar, dari Long Beach ke Segara Anakan cukup berjalan kaki sekitar ½ jam,” ujar nelayan Noval. Uniknya, pembayaran perahu untuk penyeberangan bisa dibayar belakangan. Artinya, saat penyewa perahu berjalan kaki ke Segara Anakan, maka pemilik perahu akan kembali ke Pulau Jawa. Nah, saat kembali, pengunjung bisa berkirim SMS untuk minta dijemput, tentunya SMS dikirim dari Teluk Semut.
“Saya nggak berani, ombaknya masih besar, dari Long Beach ke Segara Anakan cukup berjalan kaki sekitar ½ jam,” ujar nelayan Noval. Uniknya, pembayaran perahu untuk penyeberangan bisa dibayar belakangan. Artinya, saat penyewa perahu berjalan kaki ke Segara Anakan, maka pemilik perahu akan kembali ke Pulau Jawa. Nah, saat kembali, pengunjung bisa berkirim SMS untuk minta dijemput, tentunya SMS dikirim dari Teluk Semut.
Wisata Pulau Sempu Dan Segara Anakan Kabupaten Malang
– Cagar Alam Pulau Sempu, kawasan alam yang berada dibawah naungan
Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur. Seperti
halnya pulau Phi-Phi, pulau Sempu memiliki bentang alam yang
menakjubkan. Jujur saja, alam Pulau Sempu malah lebih bagus ketimbang
Pulau Phi-phi, hanya kalah fasilitas.
Secara geografis, Pulau Sempu terletak diantara 112° 40? 45? – 112°
42? 45? bujur timur dan 8° 27? 24? – 8° 24? 54? lintang selatan. Pulau
itu memiliki luas sekitar 877 hektar, berbatasan dengan Selat Sempu
(Sendang Biru) dan dikepung Samudera Hindia di sisi selatan, timur dan
barat.
Pulau Sempu memiliki empat ekosistem yakni ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan pantai, ekosistem danau dan hutan tropis dataran rendah. Sesuai penelitian beberapa ahli, iklim kawasan pulau Sempu termasuk tipe C dengan curah hujan rata-rata 2.132 mm per tahun. Musim hujan umumnya terjadi pada bulan Oktober dan April, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Juli sampai September.
Pulau Sempu memiliki empat ekosistem yakni ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan pantai, ekosistem danau dan hutan tropis dataran rendah. Sesuai penelitian beberapa ahli, iklim kawasan pulau Sempu termasuk tipe C dengan curah hujan rata-rata 2.132 mm per tahun. Musim hujan umumnya terjadi pada bulan Oktober dan April, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Juli sampai September.
Di pulau Sempu terdapat lebih dari 223 jenis tumbuhan, dan 144 lebih
jenis burung spesies baru dan mamalia dan hewan langka lainnya. Malah,
di pulau itu masih ada macan Tutul serta 20 spesies Macan Kumbang.
Penjaga pulau dari BKSDA menyebut, binatang buas itu sering tampak di
sekitar Telaga Lele dan Teluk Semut.
Nama Pulau Sempu sendiri sebenarnya berasal dari nama sejenis tanaman obat yang saat ini amat langka, yakni pohon Sempu. Anehnya, meski bernama pulau Sempu, tak satupun pohon Sempu yang masih berdiri di areal hutan tropis maupun hutan pantai pulau itu. Malah banyak pohon jenis lain yang tumbuh subur disana, semisal Bendo dan pohon-pohon raksasa lainnya. Kawasan yang berstatus cagar alam itu, memiliki hutan yang masih terjaga dengan baik. Meskipun dulu pernah menjadi lahan latihan militer.
Nama Pulau Sempu sendiri sebenarnya berasal dari nama sejenis tanaman obat yang saat ini amat langka, yakni pohon Sempu. Anehnya, meski bernama pulau Sempu, tak satupun pohon Sempu yang masih berdiri di areal hutan tropis maupun hutan pantai pulau itu. Malah banyak pohon jenis lain yang tumbuh subur disana, semisal Bendo dan pohon-pohon raksasa lainnya. Kawasan yang berstatus cagar alam itu, memiliki hutan yang masih terjaga dengan baik. Meskipun dulu pernah menjadi lahan latihan militer.
Menurut Ardiyanto, petugas Polhut BKSDA yang berjaga di kawasan
Sendang Biru, tentara hanya berlatih survival di Pulau Sempu.
Selebihnya, kawasan itu terlarang untuk berlatih perang-perangan karena
status cagar alamnya. Meski demikian, beberapa kali BKSDA masih
kecolongan hewan-hewan penghuni pulau Sempu. “Kita pernah menangkap
penyelundupan hewan dari pulau Sempu di Bandara Juanda Surabaya, waktu
itu penyu dan spesies Sanca Bodho,” urai pemuda yang akrab disapa Dian
itu.
MENYEBERANG ke Pulau Sempu, hanya menghabiskan waktu kurang dari 30
menit. Jika anda dari pusat Kota Malang, maka arahkan kendaraan menuju
Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Dalam waktu dua jam, anda akan tiba di
perairan Sendangbiru. Tak perlu bingung, cari saja nelayan setempat yang
menyewakan perahu.
Saat menyeberang, Malang Post memilih naik perahu bernomor gladak 1
yang dinahkodai Noval. Tujuan utama perjalanan ke pulau Sempu yakni
berkunjung ke Danau Segara Anakan. Danau itu terletak sisi selatan
bagian terluar pulau yang berbatasan dengan Samudera Hindia.
PERJALANAN menuju Segara Anakan selama satu jam, menyusuri hutan
tropis dataran rendah. Amat disarankan memakai alas kaki yang tak
gampang lengket. Paling enak memakai sepatu futsal yang memiliki ‘gigi’
di bagian bawah untuk menggigit tanah berlumpur (lempung). Paling tidak, pengunjung harus melewati medan cukup sulit hingga
bersudut kemiringan 60 derajat. Yang paling menantang tentu saja saat
melewati jembata dari pohon rubuh yang terbentang di atas sungai alam.
Sejam kemudian aroma pantai sudah menyergap, ketika perairan Segara
Anakan sudah terlihat begitu hutan tropis berakhir.
Selama sekitar 15 menit menyusuri sisi danau segara anakan yang
berair payau, kita akan menjumpai satu pantai kecil yang berpasir putih.
Tak ada satupun hunian ditempat itu, sehingga jika ingin menginap harus
membawa tenda dan peralatan petualangan lainnya.
Air Danau Segara Anakan sebenarnya berasal dari air Laut Samudera
Hindia. Air itu masuk melalui lubang bulat besar di tebing bagian
tenggara. Sehingga saat ombak masuk, air akan terlihat begitu indah bak
semburan sang naga. Lamat-lamat dari pantai Segara Anakan, masih terdengar debur Samudera
Hindia menghantam tebing curam di sisi selatan Pulau Sempu. Jika naik
ke etas tebing di sisi Segara Anakan, bakal terlihat hamparan Samudera
Hindia yang amat luas.
Pengunjung yang beruntung bisa saja melihat lumba-lumba ataupun penyu
yang tengah berenang. Namun, jika ta beruntung, barangkali akan
menemukan jejak kucing hutan. Jejak binatang penyembunyi itu ditemukan
di pantai tak bernama dibalik punggungan bukit Segara Anakan. Ketika
berkunjung ke Segara Anakan, maka sudah selayaknya menyusuri pantai dan
gunung menuju Long Beach (pantai panjang). Long Beach, sesuai namanya
memiliki hamparan pasir pantai seperti iklan salah satu produk rokok
yang cukup terkenal.
Adapun mengelilingi Pulau Sempu dengan jalan kaki membutuhkan waktu
dua hari. Dari Segara Anakan bisa menyusur pantai menuju goa kapur
melalui Long Beach. Lantas perjalanan akan menembus Danau Sat dan menuju
Telaga Lele (air tawar). Untuk menuju Sendang Biru, perjalanan dari
Telaga Lele bisa langsung diteruskan menuju Teluk Waru-Waru. Dari teluk
tersebut, stdah nampak jejeran perahu nelayan di ujung Sendang Biru.
Tent saja, pengunjung harus memiliki janji dengan tukang perahu,
salah-salah malah tidak dijemput sehingga menjadi satu-satunya manusia
yang menghuni Pulau Sempu. (ary/mar/malangpost)
***
0 comments:
Post a Comment