Angkot/ Mikrolet dalam Kota Malang
Kendaraan umum yang paling sering kita
jumpai di Kota Malang adalah angkot warna biru, atau penduduk setempat
biasa menyebutnya dengan Mikrolet. Angkot-angkot ini memiliki
rute-rute yang sudah diatur sedemikian rupa untuk mengantar penumpang ke
berbagai tujuan di Kota Malang. Angkot-angkot warna biru ini adalah
angkot khusus untuk rute dalam kota, sementara untuk ke luar kota, anda
harus transit ke angkot atau bus yang menuju luar kota. Rute/ trayek
mikrolet dalam Kota Malang seluruhnya ada 25 rute. Angkot-angkot untuk
luar kota warnanya sudah bukan biru lagi, sehingga mempermudah kita
dalam membedakannya.
Ada tiga
terminal utama yang terdapat di Kota Malang, yaitu: Terminal Arjosari;
Terminal Gadang (sekarang disebut Terminal Hamid Rusdi), dan Terminal
Landungsari. Kami sebut terminal utama karena ketiga terminal tersebut
merupakan pintu bagi masyarakat Kota Malang dengan kota-kota lain.
Terminal Arjosari merupakan tempat transit bagi anda yang ingin
bepergian ke Kota Lawang, Pandaan, Pasuruan, atau Surabaya. Terminal
Hamid Rusdi merupakan tempat transit menuju Kota Kepanjen, Blitar,
Lumajang atau Tulungagung. Serta Terminal Landungsari yang adalah tempat
transit menuju Kota Batu, Kediri, atau Jombang.
Dari pengamatan tim pesonamalangraya,
angkot-angkot ini pada umumnya hanya beroperasi hingga pk.21.00, lebih
dari jam tersebut angkot-angkot ini susah untuk didapat. Jadi bagi anda
yang bepergian ke Kota Malang menggunakan sarana umum, sebaiknya anda
pulang sebelum pk.21.00.
Untuk menandai rute setiap mikrolet
dalam kota tersebut, maka tiap mikrolet memasang kode yang berupa huruf
awal dari nama daerah yang merupakan rute dari mikrolet tersebut. Adapun
Rute dan Kode nya adalah sebagai berikut:
Rute Mikrolet dalam Kota Malang.
T A X I
NO.
|
NAMA TAXI
|
TELEPON
|
1.
|
CITRA KENDEDES | Telp. (0341) 490555, 404040 |
2.
|
ARGO | Telp. (0341) 490444 |
3.
|
MANDALA | Telp. (0341) 474747 |
4.
|
BIMA | Telp. (0341) 717171 |
Selain angkot/ mikrolet, di beberapa sudut Kota Malang juga masih dapat kita lihat Tukang Becak dan di sudut-sudut tertentu terdapat juga Tukang Ojek.
Keberadaan becak-becak ini kini semakin tersisih karena masyarakat
lebih memilih untuk naik mikrolet yang lebih cepat, murah, dan aman.
Salah satu alat transportasi tradisional yang masih tersisa adalah Dokar.
Dokar-dokar ini biasanya mangkal di pasar-pasar tradisional di Kota
Malang. Meski sudah tidak menjadi alat transportasi favorit bagi
masyarakat, namun kadang masih ada saja masyarakat yang menggunakan jasa
dokar ini. Dokar-dokar inipun hanya melewati jalur di pinggiran kota,
jarang sekali terlihat mereka melintas di pusat kota, mungkin saja ada
larangan dari pemerintah.
Dan terakhir, bagi anda yang
mengutamakan kenyamanan dalam perjalanan, atau mungkin akan bepergian
menuju tempat-tempat yang tidak dilalui oleh jalur mikrolet, anda bisa
memilih Taxi yang begitu jamak di Kota Malang. Anda tinggal
telepon, dan mereka akan menjemput sekaligus mengantar ke tempat tujuan
anda, tentu saja tarif untuk layanan mereka juga jauh lebih mahal
dibanding sarana transportasi umum lainnya.
***
Sumber pendukung: http://www.malangkota.go.id
Источник: http://pesonamalangraya.com/?p=1506
Источник: http://pesonamalangraya.com/?p=1506
0 comments:
Post a Comment