Thursday, August 2, 2012

Candi Badut

Candi Badut terletak di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang; sekitar lima kilometer di sebelah barat pusat kota Malang. Candi ini adalah candi tertua di Jawa Timur berdasarkan prasasti Dinoyo diresmikan pada tanggal 1 Kresnapaksa bulan Margasirsa tahun 682 Çaka (28 November 760 Masehi). Angka tahun dalam prasasti ini dinyatakan dalam bentuk candra sengkala berbunyi Nayana Vasurasa.



Sebagai peninggalan dari Kerajaan Kanjuruhan, candi ini merupakan cikal bakal sejarah peradaban Malang Raya, sedangkan 28 November 760 Masehi dinyatakan sebagai Hari Jadi Kabupaten Malang. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Gajayana.

Bangunan candi dibuat dari batu andesit dengan ukuran 17,27 meter x 14,04 meter, tinggi 8 meter menghadap ke barat. Bilik candi berukuran 5,53 meter x 3,67 meter; di tengahnya terdapat lingga dan yoni.
Di dinding bilik ada ceruk yang digunakan untuk menyimpan patung. Bagian tubuh candi berbentuk tambun. Di atas pintu bilik dan di atas ceruk di kiri kanan pintu dihiasi Kalamakara. Di atas ceruk dinding bagian selatan, timur, dan utara juga dihiasi Kalamakara. Ini merupakan corak khas seni bangunan Jawa Tengah. Di ceruk dinding bagian utara berisi arca Durga Mahesasuramardhini. Pada ceruk dinding bagian selatan semestinya berisi arca Agastya. Di ceruk dinding bagian timur semestinya terdapat arca Ganesha. Dan di ceruk sebelah kanan dan kiri pintu candi semestinya berisi arca Mahakala dan Nandiswara. Tetapi arca Agastya, Ganesha, Mahakala, dan Nandiswara tersebut kini sudah tidak ada lagi.

Sangat disayangkan, di dinding sebelah kanan dan kiri pintu candi terdapat pahatan aksara Jawa hasil pekerjaan tangan-tangan usil bertuliskan “browijaya” dan  ”Suwita dalan Tawangmangu”. Pada lingga di bilik candi kita temui pahatan “Pramuka Tjelaket”, di bagian lain banyak sekali kita temui pahatan nama-nama.

Di depan candi induk terdapat tiga bekas alas candi perwara berjajar dari utara ke selatan menghadap ke timur. Sedangkan di areal pelataran yang luasnya 2808 meter persegi ditemukan sisa pondasi. Dari sini disimpulkan bahwa pada zaman dahulu Candi Badut dikitari oleh tembok.
Sewaktu ditemukan oleh E.W. Mauren Brechter pada tahun 1921, candi ini hanya berupa reruntuhan tertimbun tanah yang ditumbuhi semak belukar. Hingga kini telah dilakukan dua kali restorasi yaitu pada tahun 1925-1926 dan 1990-1993.

Bagi anda yang ingin mengunjungi Candi Badut dari arah Malang, rute yang paling mudah ditempuh yaitu lewat Jalan Retawu di sebelah utara Museum Brawijaya. Ikuti jalan ke arah barat melewati Jalan Bondowoso, Jalan Raya Tidar, Jalan Puncak Mandala, Jalan Puncak Yamin, Jalan Esberg, belok kanan melewati ujung Jalan Himalaya (pangkalan mikrolet trayek Arjosari-Tidar/ AT) kemudian Jalan Candi V D. Candi ini berada di kiri jalan di depan TK Dharma Wanita II Karangbesuki. Jika anda berangkat dari arah Batu atau Sengkaling, setelah melewati desa Karangwidoro, candi ini berada di kanan jalan. Dari jalan, candi ini tidak tampak karena lokasinya berada di belakang/ sebelah barat rumah penduduk. Papan penunjuk  arah memasuki candi menghadap ke utara, sehingga pengunjung dari arah Malang tidak dapat melihatnya secara langsung.


Lokasi  :
Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
Buka :
setiap hari pukul 08.00-15.00
Tarif masuk :
Sukarela pada waktu mengisi buku tamu
Fasilitas :
Taman yang tertata rapi di sekitar candi
Tempat parkir mobil/ sepeda motor di lahan kosong sebelah utara candi
Tidak tersedia toilet (ada dalam keadaan rusak)
Rute menuju ke Candi Badut :
Dari Kota Malang :

Museum Brawijaya (Jl. Ijen) – Jl. Retawu (jalan ke arah barat di sebelah utara museum) -
Jl. Bondowoso – Jl. Raya Tidar – Jl. Puncak Mandala –
Jl. Puncak Yamin – Jl. Esberg – Jl. Candi V D
(Transportasi umum dari Kota Malang : mikrolet trayek Arjosari-Tidar turun pojok Jl. Himalaya berjalan ke arah utara sejauh 300 meter)

Dari Kota Batu : jarak 20 kilometer

Batu Night Spectacular (Jl. Raya Oro-Oro Ombo) – Jl. Raya Tlekung – Jl. Raya Junrejo -
Monumen Jun – Sumbersekar – Gadingkulon – Tegalweru (perempatan Tugu Biru pilih arah kanan) –
Pertigaan Gapura Selorejo (pilih arah kiri) – Petungsewu
(perempatan Kantor Desa Tegalweru pilih arah kiri) – Karangwidoro – Jl. Raya Candi V D
(Transportasi umum dari Kota Batu tidak ada)

Dari Kecamatan Dau :

Pertigaan Sengkaling – Sumbersekar – Gadingkulon – Tegalweru
(perempatan Tugu Biru pilih arah kanan) – Petungsewu
(perempatan Kantor Desa Tegalweru pilih arah kiri) –
Pertigaan Gapura Desa Selorejo (pilih arah kiri) – Karangwidoro –
Jl. Raya Candi V D
(Transportasi umum dari Kecamatan Dau tidak ada)

Источник: http://pesonamalangraya.com/?p=11

0 comments:

Post a Comment