Jadwal Kereta Api Stasiun Malang

Stasiun Malang
Kota Malang punya dua stasiun kereta api. Yang satu di sebut Stasiun Malang, atau biasa juga disebut Stasiun Kota Baru Malang. Yang satu lagi dinamai Stasiun Malang Kota Lama. Yang sekarang jadi stasiun utama adalah Stasiun Malang, yang berada di pusat kota, tak jauh dari kantor walikota. KA Gajayana trayek Malang-Jakarta, misalnya, berangkat dari Stasiun Gambir dan berakhir di Stasiun Malang. Sedangkan Stasiun Kota Lama jadi stasiun trafik rendah, semisal untuk KA Matarmaja, kereta api kelas ekonomi Jakarta-Malang, yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
Read More

Jadwal Penerbangan Bandara Abdul Rahman Salek

JADWAL PENERBANGAN

BANDARA ABDUL RACHMAN SALEH MALANG

 

Read More

Nomor Telepon Taxi di Malang


Dibawah ini adalah nama nama taksi beserta nomer telepon yang bisa dihubungi yang beroperasi di wilayah malang raya:

1. CITRA KENDEDES Telp. (0341) 490555, 404040
2. ARGO Telp. (0341) 490444
3. MANDALA Telp. (0341) 474747
4. BIMA Telp. (0341) 717171
Read More

Jalur Angkot Kota Malang

Angkot Kota Malang
Transportasi adalah masalah vital, dan angkutan umum / angkot adalah salah satu yang populer di wilayah malang raya, dan ini adalah jalur jalur / jalan yang dilewati oleh Angkutan Kota di malang raya :

Jalur Angkotan Kota Malang

1. AL (Arjosari - Landungsari)

Berangkat:
Terminal Arjosari – Jl. R. Panji Suroso – Jl. Laksda Adi Sucipto – Jl. Tenaga – Jl. Karya Timur – Jl. Mahakam – Jl. W. R. Supratman – Jl. Panglima Sudirman – Jl. Patimura – Jl. Trunojoyo – Jl. Kertanegara – Jl. Tugu – Jl. Kahuripan – Jl. Semeru – Jl. Ijen – Jl. Retawu – Jl. Bondowoso – Jl. Jombang – Jl. Suroboyo – Jl. Jakarta – Jl. Bogor – Jl. Veteran – Jl. Sumbersari – Terminal Landung Sari

Kembali:
Terminal Landung Sari –Jl. Tlogomas – Jl. Mayjen Haryono Jl. Gajayana – Jl. Veteran – Jl. Bandung – Jl. Ijen – Jl. Semeru – Jl. Kahuripan – Jl. Tugu – Jl. Kertanegara – Jl. Trunojoyo – Jl. Patimura – Jl. Panglima Sudirman – Jl. WR. Supratman – Jl. Mahakam – Jl. Karya Timur – Jl. Tenaga – Jl. Laksamana Adi Sucipto – Jl. R. Panji Suroso – Terminal Arjosari

Read More

Prasasti Dinoyo

Prasasti Dinoyo II
Pada jaman penjajahan Belanda di Kelurahan Dinoyo pernah ditemukan sebuah prasasti tentang Kerajaan Kanjuruhan bertarikh 760 Masehi yang berisi tentang kejayaan Kerajaan Kanjuruhan saat dipimpin oleh rajanya Prabu Liswa yang bergelar GAJAYANA dan cerita tentang penggantian patung / arca agistya yang sebelumnya dibuat oleh nenek moyangnya dari kayu dengan batu. Prasasti ini sangat tua karena menurut para ahli sejarah prasasti ini merupakan prasasti dari kerajaan tertua yang ditemukan di Jawa Timur jauh sebelum Singosari dan Majapahit.
Prasasti ini juga sangat unik, karena penggunaan bahasa dan huruf dalam prasasti, yaitu bahasa dan huruf Kawi atau Jawa Kuna bukan huruf dan bahasa Sansekerta yang biasa ditemukan pada sebagian besar prasasti yang ditemukan.
Karena ditemukan di daerah Kelurahan Dinoyo maka disebut dengan Prasasti Dinoyo, saat ini Prasasti Dinoyo disimpan di Museum Nasional di Jakarta.
Read More

Soto Lombok, Melegenda di Kota Malang

Soto Lombok
Siapa yang suka makan soto ayam perlu mencoba Soto Lombok. Soto ayam yang sudah melegenda hampir lima puluh tahun dengan bumbu khusus tambahan bubuk koya yang terbuat dari parutan kelapa yang disangrai ada di Kota Malang, Jawa Timur.

Dinamakan Soto Lombok karena pertama kali berjualan di Jalan Lombok, Malang. Sampai  sekarang ini mempunyai  enam cabang di Jawa Timur. Soto Lombok sudah melegenda lima puluh tahun dirintis oleh Bapak Abdulrahman Mustadjab Kamari (almarhum) dan sekarang dikelola oleh anak-anaknya. Tapi Soto Lombok di Jalan Lombok yang menjadi cikal bakal lahirnya soto ayam nikmat ini tetap dilestarikan.
Soto ayam disajikan campur dengan nasi dan irisan ayamnya cukup banyak disertai irisan tomat, kentang, sayur kol, telur, taoge, soun di beri kuah bening. Terakhir diberi taburan koya, seledri dan bawang goreng.
Sangat cocok dimakan panas-panas dan rasanya gurih sangat pas di lidah. Setelah diaduk koyanya kuahnya langsung berubah hitam kental  tapi rasa sotonya menjadi tambah sedap. Ingin lebih pedas dan segar tinggal menambah sambal dan irisan jeruk nipis yang tersedia.

Makan satu porsi soto cukup kenyang karena porsinya besar. Pilihan bisa ayam aja, kulit, dan jeroan. Harga nasi soto isi ayam saja Rp 14.000 sedangkan campur dengan hati ampela menjadi Rp 18.000 per porsi. Harga ini cukup mahal untuk harga mahasiswa di Malang yang biasanya hanya Rp 8.000 untuk semangkok soto ayam di kampus.

Tapi pengunjung Soto Lombok kebanyakan dari luar kota. Meja makan kayu diatur memanjang sehingga pengunjung berombongan 10 orang bisa duduk di satu meja panjang. Diatas meja ada pilihan bermacam-macam kerupuk dan minuman. Kerupuk rambak atau kulit sapi menjadi pilihan untuk teman makan soto ayam.
Soto Lombok tiap hari ramai pengunjung tapi pelayanannya cukup cepat. Karena pramusajinya tiap waktu menyiapkan mangkuk nasi dan racikan sotonya berjejer diatas gerobak sotonya yang diletakkan di tengah ruangan. Sehingga pembeli pesan tinggal mengguyur kuahnya aja.

Gerobak sotonya cukup unik model khas gerobak zaman dahulu dengan meja untuk meracik sotonya rendah dan pramusaji yang meracik harus duduk di kursi kecil atau dingklik (bahasa Jawa). Bau uap kuah soto yang terbuka dari panci yang sangat besar membuat harum ruangan dengan khas rasa soto. Tungku apinya menyala terus dan racikan sotonya sudah standar sehingga rasanya tidak berubah selama lima puluh tahun. (Asita DK Suryanto, asita@djojokoesoemo.com)

Sumber: Kompas.com

*** 
Read More

‘’Jauh dari Harapan’’

Jati Kusumo
MALANG-Keberadaan Taman Krida Budaya Jatim (TKBJ) di Jalan Soekarno  Hatta Kota Malang selama ini   dinilai  memang  jauh dari harapan. Karena itu, keinginan Pemkot Malang mengelola TKBJ pun terus mendapat dukungan. Bahkan kini muncul kembali gagasan merevitalisasi fungsi TKBJ seperti yang pernah digagas antara tahun 1989 dan 1990 lalu.

Budayawan Djathi Kusumo adalah salah seorang tokoh  yang mendukung pentingnya memaksimalkan keberadaan dan fungsi TKBJ. Ia sangat konsen pada hal ini karena yang pertama kali mengusulkan dibangunnya TKBJ dengan sejumlah konsep ideal.

Mantan anggota  DPR RI ini  menjelaskan,  pada sekitar tahun 1989 dan tahun 1990 dirinya  membuat proposal yang dikirim ke Pemprov Jatim dengan tembusan ke Pemkot Malang. Kala itu, Djathi juga  merupakan anggota Kwartet S yang juga pegawai Departemen Penerangan dan memiliki Sanggar Kertanegara.
Dalam proposal itu, Djathi mengusulkan tentang pembangunan sebuah taman di Malang yang mirip Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. “Konsep  yang diusulkan yakni taman mininya Jawa Timur. Lalu isinya, pada setiap   hari tertentu ada panggung terbuka yang menampilkna keseian daerah dari seluruh kabupaten di Jawa Timur secara bergantian sesuai jadwal,” paparnya.

Selain menjadi tempat apresiasi seni,  lanjut dia, digagas pula stand atau tempat yang menampilkan kekayaan dan potensi daerah masing-masing di Jawa Timur. Pada setiap stand itu juga ditempati dan dikelola secara baik. Dengan begitu menjadi ‘Taman mini’-nya  Jawa Timur.
Masih dalam proposal yang diusulkan Djathi, pengelolanya oleh suatu badan semi pemerintah. Dengan begitu, bisa dikembangkan dengan menggunakan anggaran APBD dan juga berinovasi menggandeng swasta.
Setelah mengirim proposal ke Pemprov  Jatim dengan tembusan ke Pemkot Malang, Djathi tak kunjung mendapat jawaban. Namun tiba-tiba pada sekitar awal era 1990-an, dibangunlah TKBJ. “Konsep fisik  pembangunan TKBJ seperti yang pernah kami usulkan,” jelas  pria  yang  tetap enerjik di usia 66  tahun ini.
Tapi sayang, setelah dibangun ternyata pengelolaannya jauh dari harapan. “Daya guna bangunan dan visi misi tidak  seperti yang diusulkan dan sangat jauh dari harapan. Saat ini kelihatan lebih digunakan sebagai tempat resepsi pernikahan dan pameran saja,” kata tokoh nasionalis ini.

Djathi yang juga dalang setuju jika kini TKBJ difungsikan lebih maksimal lagi. Stand masing-masing daerah di Jatim yang ada di TKBJ pun harus dibuka setiap hari dan menampilkan potesi dan seni budayanya masing-masing. “Dengan demikian,  orang  yang berkunjung ke TKBJ di Malang maka sudah bisa melihat Jawa Timur secara keseluruhan,” kata pengajar  berbagai diklat ini.

Hanya saja pengelolaannya harus lebih professional dengan membentuk tim atau kepanitiaan tertentu. Tim inilah yang kemudian melakukan improvisasi untuk mengelola dan mengembangkan TKBJ.
“Perlu dibentuk semacam panitia yang diberi kewenangan oleh provinsi atau berupa panitia independen. Tugasnya  yang  susun  program tahunan, dekati masing-masing pemerintah daerah di Jawa Timur untuk bisa tampil. Baik itu menampilkan kegiatan seni budaya, pameran lukisan, seni musik, seni suara dan seni teater,” pungkas Koordinator Perhimpunan Adat Praba Jagat Jawa ini.  (van/nug)

Sumber: http://www.malang-post.com
Read More

Profil dan Sejarah Kota Malang


Motto: Malang Kucecwara “Tuhan Menghancurkan Yang Bathil”
Provinsi Jawa Timur

Ibu kota Malang
Luas 110,06 km²
Penduduk Kota Malang
· Jumlah 814.000 (BPS, 2008)
· Kepadatan 6.171 jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan 5
Kecamatan Blimbing • Kedungkandang • Klojen • Lowokwaru • Sukun
· Desa/kelurahan 57
Walikota Malang Drs.Peni Suparto, M.AP
Kode area telepon Kota Malang 0341
Bandar udara Malang Abdul Rahman Saleh

Kota Malang, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota pelajar.
Gedung Balaikota Malang dilihat dari Alun-alun bundar

Sejarah Malang

Wilayah cekungan Malang telah sejak masa purbakala menjadi kawasan pemukiman. Banyaknya sungai yang mengalir di sekitar tempat ini membuatnya cocok sebagai kawasan pemukiman. Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui merupakan kawasan pemukiman prasejarah.[1] Selanjutnya, berbagai prasasti (misalnya Prasasti Dinoyo), bangunan percandian dan arca-arca, bekas-bekas pondasi batu bata, bekas saluran drainase, serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9) juga ditemukan di tempat yang berdekatan.

Nama “Malang” berasal dari Candi Malang Kucecwara, sebuah candi yang terletak di kaki Gunung Buring, di timur kota Malang. Candi tersebut dibangun pada abad ke-15.
Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda. Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif masih berbekas hingga sekarang, misalnya Ijen Boullevard dan kawasan sekitarnya. Pada mulanya hanya dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang menjadi monumen hidup dan seringkali dikunjungi oleh keturunan keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim di sana.
Pada tahun 1879, di kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu kota Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakat pun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.

Sejalan perkembangan tersebut di atas, urbanisasi terus berlangsung dan kebutuhan masyarakat akan perumahan meningkat di luar kemampuan pemerintah, sementara tingkat ekonomi urbanis sangat terbatas, yang selanjutnya akan berakibat timbulnya perumahan-perumahan liar yang pada umumnya berkembang di sekitar daerah perdagangan, di sepanjang jalur hijau, sekitar sungai, rel kereta api dan lahan-lahan yang dianggap tidak bertuan. Selang beberapa lama kemudian daerah itu menjadi perkampungan, dan degradasi kualitas lingkungan hidup mulai terjadi dengan segala dampak bawaannya. Gejala-gejala itu cenderung terus meningkat, dan sulit dibayangkan apa yang terjadi seandainya masalah itu diabaikan.

Makna Lambang

DPRDGR mengkukuhkan lambang Kotamadya Malang dengan Perda No. 4/1970. Bunyi semboyan pada lambang adalah “MALANG KUCECWARA
* Motto “MALANG KUCECWARA” berarti Tuhan menghancurkan yang bathil, menegakkan yang benar
* Arti Warna :
o Merah Putih, adalah lambang bendera nasional Indonesia
o Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran
o Hijau adalah kesuburan
o Biru Muda berarti kesetiaan pada Tuhan, negara dan bangsa
* Segilima berbentuk perisai bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Semboyan tersebut dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya KOTAPRAJA MALANG 1964, sebelum itu yang digunakan adalah :
“MALANG NAMAKU, MAJU TUJUANKU”
yaitu terjemahan dari :
“MALANG NOMINOR, SURSUM MOVEOR”
Yang disahkan dengan “Gouvernement besluit dd. 25 April 1938 N. 027″. Semboyan baru itu diusulkan oleh Almarhum Prod.DR. R.Ng.Poernatjaraka, dan erat hubungannya dengan asal mula Kota Malang pada jaman Ken Arok.

Walikota Malang

Masa Penjajahan Hindia Belanda:
* 1919-1929 H.I. Bussemaker
* 1929-1933 Ir. E.A. Voorneman
* 1933-1936 Ir. P.K.W. Lakeman
* 1936-1942 J.H. Boerstra

Masa Penjajahan Jepang:
* 1942-1942 Raden Adipati Ario Sam
* 1942-1945 Mr. Soewarso Tirtowidjojo

Masa Kemerdekaan :
* 1945-1958 M. Sardjono Wiryohardjono
* 1958-1966 Koesno Soeroatmodjo
* 1966-1968 Kol. M. Ng Soedarto
* 1968-1973 Kol. R. Indra Soedarmadji
* 1973-1983 Brigjen TNI-AD Soegiyono
* 1983-1983 Drs. Soeprapto
* 1983-1988 dr. H. Tom Uripan Nitihardjo
* 1988-1998 H. M Soesamto
* 1998-2003 Kol. H. Suyitno
* 2003-2008 Drs. Peni Suparto
* 2008-sekarang Drs. Peni Suparto

Pembagian administratif
Kota Malang terdiri atas 5 kecamatan, yaitu:
* Kedungkandang
* Sukun
* Klojen
* Blimbing
* Lowokwaru

Demografi
Jumlah penduduk Kota Malang 768.000 (2003), dengan tingkat pertumbuhan 3,9% per tahun.
Sebagian besar adalah suku Jawa, serta sejumlah suku-suku minoritas seperti Madura, Arab, dan Tionghoa.
Agama mayoritas adalah Islam, diikuti dengan Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak zaman kolonial antara lain Masjid Jami (Masjid Agung), Gereja Hati Kudus Yesus, Gereja Kathedral Ijen (Santa Maria Bunda Karmel), Klenteng di Kota Lama serta Candi Badut di Kecamatan Sukun dan Pura di puncak Buring. Malang juga menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan banyaknya Pesantren, yang terkenal ialah Ponpes Al Hikam pimpinan KH. Hasyim Muhsyadi, dan juga adanya pusat pendidikan Kristen berupa Seminari Alkitab yang sudah terkenal di seluruh Nusantara, salah satunya adalah Seminari Alkitab Asia Tenggara.

Bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Kalangan minoritas Suku Madura menuturkan Bahasa Madura.
Malang dikenal memiliki dialek khas yang disebut Boso Walikan, yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, misalnya Malang menjadi Ngalam, bakso menjadi oskab, dan contoh lain seperti saya bangga arema menang-ayas bangga arema nganem. Gaya bahasa masyarakat Malang terkenal egaliter dan blak-blakan, yang menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-basi.

Geografis di Malang
Terletak pada ketinggian antara 440 Ҁ� 667 meter diatas permukaan air laut. 112,06° – 112,07° Bujur Timur dan 7,06° – 8,02° Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung :
* Gunung Arjuno di sebelah Utara
* Gunung Semeru di sebelah Timur
* Gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat
* Gunung Kelud di sebelah Selatan

Iklim di Malang
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2006 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,2°C – 24,5°C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,3°C dan suhu minimum 17,8°C . Rata kelembaban udara berkisar 74% – 82%. dengan kelembaban maksimum 97% dan minimum mencapai 37%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Desember. Sedangkan pada bulan Juni, Agustus, dan Nopember curah hujan relatif rendah.

Keadaan Geologi
Keadaan tanah di wilayah Kota Malang antara lain :
* Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas,cocok untuk industri .
* Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian
* Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur
* Bagian barat merupakan dataran tinggi yangf amat luas menjadi daerah pendidikan

Pendidikan di Malang

Perguruan Tinggi di Malang
Malang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, karena memiliki sejumlah perguruan tinggi ternama. Perguruan tinggi negeri termasuk Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Malang (d/h IKIP Malang), Universitas Islam Negeri Malang, Akademi Penyuluh Pertanian malang (APP), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), Politeknik Kesehatan Malang, serta terdapat cabang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara malang (STAN), Politeknik Kota Malang (Poltekom).
Beberapa perguruan tinggi swasta terkemuka diantaranya: Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Merdeka Malang, Universitas Gajayana Malang, Universitas Islam Malang, Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia Malang, Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Wisnu Wardhana Malang, STIE Malangkucecwara Malang, Perguruan Tinggi ASIA Malang, Universitas Widyagama Malang, Institut Teknologi Nasional Malang, STIBA Malang, Universitas Machung Malang dan lain sebagainya. Sebagai kota pendidikan, banyak mahasiswa berasal dari luar Malang yang kemudian menetap di Malang, terutama dari wilayah Indonesia Timur seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

Sekolah Menengah Umum (SMU) di Malang
Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas yang namanya sudah terkenal hingga tingkat nasional bahkan internasional. Beberapa di antaranya bahkan telah ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, dipelopori oleh SMA Negeri 3 Malang, selanjutnya diikuti oleh SMA Negeri 1, 4, 5, 8, 10 Malang dan SMA Katolik St. Albertus Malang (SMA Dempo). Sedangkan SMA Swasta lainnya yang cukup bergengsi di Kota Malang antara lain SMAK Kolese Santo Yusup (Hwa Ind), SMAK Santa Maria (SMA Langsep) dan sebagainya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Malang
Selain itu ada SMK yang berstatus sebagai Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang menjadi andalan kota Malang yaitu SMK Negeri 4 Malang. Sekolah ini sudah terkenal di dunia Internasional dan Nasional karena prestasi dan Kualitasnya yang sangat baik. Selain itu ada SMK Negeri 3 Malang dan SMK Negeri 5 Malang yang berstatus SMK Bertaraf Internasional. Adapun sekolah swasta yang menjadi pesaing adalah SMK PGRI 3 Malang dan SMK Telkom Shandy Putra Malang.

Budaya di Malang
Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada malang.

Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat malang namun baru sekaranglah “BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan. Hal ini sangat perlu mendapat apresiasi dari seluruh masyarakat. Belajar pada pengalaman – pengalaman yang sebelumnya agar tidak diakui oleh pihak – pihak yang kurang bertanggung jawab seperti Reog Ponorogo yang telah diakui oleh negara lain maka patutlah kita melegalkan dimata dunia bahwa ini adalah murni kesenian INDONESIA.

Media Televisi di Malang

Stasiun TV Lokal di Malang
* Agropolitan TV
* Batu TV
* CRTV
* Dhamma TV
* JTV Malang
* Malang TV
* NDTV
* Spacetoon TV Anak Malang

Radio di Malang
* Radio Republik Indonesia (RRI)
* Kalimaya Bhaskara
* Makobu 88.9 FM
* Puspita FM
* Malangkucecwara FM
* Pioneer FM
* Tritara FM
* Andalus FM
* KDS 8 FM
* Kosmonita
* RCBFM
* RK Suara Umat FM
* Gita FM
* MAS FM
* Gracia FM
* Suara Sangkakala 107,9 FM
* Tidar sakti 90.3 FM
* Senaputra
* Elfara FM

Media Cetak di Malang
* Radar Malang
* Malang Post
* Memo Arema

Transportasi di Malang

Transportasi Udara
Bandara Kota Malang yang dikenal dengan Bandara Abdul Rachman Saleh mulai berkembang sejak Lumpur Lapindo menghambat perjalanan dari Malang ke Bandara Juanda, Surabaya. Sebelumnya bandara ini adalah bandara militer yang sesekali digunakan untuk event-event tertentu, seperti balap mobil drag race yang memerlukan lintasan yang panjang. Saat ini ada 5 penerbangan Malang-Jakarta (vice versa) setiap hari dilayani oleh Sriwijaya Air (2 penerbangan), Batavia Air (1 penerbangan) dan Garuda Indonesia (2 penerbangan).
Transportasi Darat

Kota Malang dilalui Jalur kereta api Surabaya – Malang – Blitar – Kediri – Kertosono. Kereta api harian kelas ekonomi (Penataran) melayani jalur Surabaya – Malang, Malang – Kediri juga terdapat kereta api Gajayana (eksekutif) Malang – Jakarta serta Matarmaja (ekonomi) juga dengan jurusan yang sama. Selain itu juga ada kereta api Malang Express (bisnis) jurusan Malang-Surabaya Untuk Jalur bus, Terminal Arjosari melayani rute ke seluruh jurusan kota-kota utama di pulau Jawa, Bali, NTB dan Sumatera baik kelas ekonomi maupun eksekutif. Terminal Gadang melayani rute Malang – Lumajang, Malang – Blitar- Tulungagung-Trenggalek, sedangkan terminal Landungsari melayani rute Malang – Kediri, Malang – Jombang dan Malang – Tuban

Julukan Kota Malang
  • Paris of East Java, karena kondisi alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk dan kotanya yg bersih, bagaikan kota “Paris”-nya Jawa Timur.
  • Kota Pesiar, kondisi alam yang elok dan menawan, bersih, sejuk, tenang dan fasilitas wisata yang memadai merupakan ciri-ciri sebuah kota tempat berlibur.
  • Kota Peristirahatan, suasana kota yang damai sangat sesuai untuk beristirahat, teruatam bagi orang luar kota Malang, baik sebagai turis maupun dalam rangka mengunjungi keluarga.
  • Kota Pendidikan Internasional, situasi kota yang tenang, penduduknya ramah, harga makanan yang relatif murah dan fasilitas pendidikan yang memadai sangat cocok untuk belajar/menempuh pendidikan. Sedikitnya ada lima universitas negeri yang berdiri di Malang: Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Kesehatan Malang dan puluhan atau mungkin ratusan PTS.
  • Kota Militer, terpilih sebagai Kota Kesatrian. Di kota Malang ini didirikan tempat pelatihan militer, asrama dan mess perwira di sekitar lapangan Rampal, dan pada zaman Jepang dibangun lapangan terbang “Sundeng” di kawasan Perumnas sekarang, selain itu juga ada pabrik amunisi, senjata & kendaraan tempur, Pindad, di Turen, Kabupaten Malang .
  • Kota Sejarah, sebagai kota yang menyimpan misteri embrio tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti Tumapel, Kanjuruhan, Singosari, Kediri (Dhoho), Mojopahit, Demak dan Mataram. Di kota Malang juga terukir awal kemerdekaan Republik bahkan kota Malang tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia.
  • Kota Bunga, cita-cita yang merebak di hati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan sudut kota dan tiap jengkal tanah warga dengan warna-warni bunga.
  • Kota Olahraga, Banyak lahir bibit-bibit olahragawan yang berasal dari malang, yang paling terkenal dengan olah raga sepak bolanya terbukti dengan berdirinya 2 team sepak bola seperti Persema dan Arema yang mempunyai prestasi cukup baik di tingkat regional dan nasional,di tambah lagi supporter yang sangat fanatik dan atraktif Ngalamania serta Aremania.
  • Kota Apel, mempunyai produksi apel yang melimpah berpusat di wilayah Kota Batu dan Poncokusumo sehingga banyak di ekspor ke dalam dan luar negeri. Disana apel diolah menjadi bermacam-macam makanan maupun minuman, Contohnya Sari apel, Keripik Apel, Manisan dll.
  • Kota Susu, mempunyai produksi susu skala nasional dan internasional yang produksinya terletak di wilayah Pujon Kabupaten Malang. Susu yang didapatkan berasal dari sapi luar negeri sehingga susu yang diperoleh mempunyai kualitas bagus.
  • Kota Dingin, karena memiliki letak geografis yang dikelilingi pegunungan, a.l. Gunung Arjuno_Welirang, Gunung Kawi-Panderman, Gunung Bromo-Semeru.
  • Kota Pelajar, karena malang memiliki banyak universitas negeri ataupun swsta yang cukup terkenal sehingga banyak orang dari luar pulau yang pindah ke Malang untuk mencari pendidikan yang lebih baik dari kota lain.
  • Kota Makanan, Di malang banyak sekali jenis makanan yang enak-enak sekaligus sangat murah harganya. Contahnya: bakso kota, bakso bakar,bakso keju, bakso urat, bakso president, lalapan, cilok, nasi pecel, nasi jagung dll.
Wisata di Malang
* Araya Golf & Family Club (Araya)
* Tarekot (Taman Rekreasi Kota), terletak di belakang kantor Walikota/ Balai kota
* Museum Brawijaya, terletak di boulevard Ijen
* Alun-Alun Kota, terletak di depan Masjid Jami’ Kota Malang
* Alun-Alun Tugu, terletak di depan Balai Kota Malang
* Taman Rekreasi Senaputra
* Hutan kota di Oro-oro Dowo
* Taman Wisata Tlogomas
* Taman rekreasi Sengkaling
* Taman rekreasi kota
* Pasar minggu yang terletak di jalan semeru
* Stadion Gajayana terletak di jalan Semeru
* Taman rekreasi water park/wendit
* Taman Wisata Kebun Teh terletak di Singosari
* Taman rekreasi Selecta terletak di Batu
* Taman Jatim Park terletak di Batu
* Taman Rekreasi Coban Rondo
* Lembah Dieng swimming pool
* Taman wisata Balekambang
* Laut sendang biru
* Wisata laut tamban & sendang biru yg terletak di malang bagian selatan.
* Dieng Family Club (Istana Dieng)

Pusat Pebelanjaan di Malang
* Malang Empty Street Store/Souvenir Khas Malang
* Mal Olimpic Garden, terletak di jalan Kawi
* Malang Town Square, terletak di jalan Veteran
* Plasa Araya, terletak di Boulevard Pondok Blimbing Indah
* Dieng Plasa, terletak di jalan Dieng
* Sarinah, terletak di jalan Basuki Rahmad
* Malang Plasa, terletak di jalan KH. Agus Salim
* Gadjah Mada Plasa, terletak di jalan KH. Agus Salim
**Mitra I Dept. Store, terletak di jalan KH. Agus Salim
* Mitra II Dept. Store, jalan Letjen Sutoyo
* Carefour Express, terletak di Jalan A. Yani
* Hypermart, terletak di jalan Veteran
* Giant, terletak di jalan Kawi
* Matahari Dept. Store di pasar besar
* Ramayana yg terletak di sebelah BI

Hotel dan Cafe di Malang
* Taman Indie River View Resto (Araya)
* Tugu Park
* Santika Hotel
* Gadjah Mada Hotel
* Montana Hotel
* Taman Regent
* Kartika Graha
* Splendiid Inn
* Pelangi Hotel
* Trio Indah
* Hugos Cafe
* Bale Barong
* The Flame
* Hotel megawati
* Vivace Family Karaoke Resto n Cafe
* Coffe time
* Toko Oen
* D’Liv Cafe and Resto
* Graha Cakra

Wisata Kuliner di Malang
* Bakso campur Khas Kota Malang
* Bakso Bakar
* Bakso keju
* Cwie Mie Malang
* Nasi Madura (nasi bhuk)
* Rawon Khas Malang
* Soto Ayam Lombok
* Tempe dan Kripik Tempe Sanan
* Tahu Sukun
* segala macam kripik buah (kripik apel, nangka, dll.)
* Nasi pecel
* Rujak cingur

Klub/Tim Olahraga di Malang
* Arema Malang (Sepak bola)
* Persema Malang (Sepak bola)
* Bima sakti Nikko Steel / Avian Bima Sakti (Basket)
* United Kencana Bike Team Sepeda
* Sasana Arema Singo Edan BC Tinju
* Sasana Dhory Gym BC Malang Tinju
* Sasana d’Kross Malang Kirno Armase Tinju
* Sasana Gajayana Boxing camp Tinju
* Sasana Jaguar BC Malang Tinju
* Sasana Yon Bek Ang Boxing Camp Tinju

Tokoh dari Malang
* Aji Santoso, Legenda Sepakbola
* Rudini, Mantan Mendagri
* Sudomo
* Munir, Aktivis HAM
* Teguh Santosa (Komikus)
* Elpamas
* Ian Antono
* Krisdayanti & Yuni Shara
* Syaharani
* Suara Persaudaraan
* Aage Meinesz (penjahat Belanda)
* Tia AFI
* Tarzan (pelawak)
* Topan (pelawak)
* Lesus (Pelawak)
* Kwartet S (pelawak)
* Nurbuat (pelawak)
* Anto Baret (musisi)
* Cindy Fatika Sari
* Alexandra Gotardo
* Sheila Marcia Joseph
* Dennis Adhiswara
* Feni Rose
* Della Puspita
* Bram Moersas
* Roweina Umboh
* Alena
* Rizal Djibran
* Marcelino
* Muhammad Jamil (Pemain Masa Depan Arema)
* Andhika Pratama
* Mei Chan (Duo Maya)
* Salikin Hardjo (penulis tentang tenaga kerja Jawa di Suriname)
* Gerrit Korteweg (perenang Belanda)
* Johannes Drijber (politikus Belanda)
* Walter Nobbe (seniman Belanda)
* Anton Zijderveld (sosiolog Belanda)
* Sandi Prasetya
* Harm Albertus van Weerden (Seniman Belanda)

***
 Sumber: http://www.portalmalang.web.id
Read More